Sunday, December 12, 2010

catch you later..

00.14

aku pulang ke rumah dg setumpuk perasaan lelah. ini sudah seperempat jam dr tengah malam. rumah sepi. mbok nah sudah dipeluk pangeran mimpi. ibu pun begitu. kamarnya yg tdk terkunci memudahkanku msk ke dalam. selimutnya berantakan. aku membenahi tatanan selimut ibu. ah.. melihat wajah sendu. itu aku jadi tak tahan untuk tak menciumnya. aku mendekatkan wajahku kearah wajah ibu. ku kecup keningnya, lalu dengan berjingkat pelan, aku berjalan keluar.

00.20

aku naik ke kamar yang sudah tdk pantas d sebut kamar. bagaimana tidak? 3 hari tak kusentuh kamarku. sampai rumah selalu diatas tengah malam. bangun sebelum subuh dan jalan ke kantor saat iqamat bergema. ya, sebagai org pinggiran jkt yg bkerja di pusat kota, hal yg demikian itu sdh biasa. mimpiku kelak, punya rumah dekat kantor, hidup bahagia bersama istri dan anak2ku nantinya, tanpa perlu terganggu dg keadaan pulang-larut-malam-berangkat-sangat-pagi. aku pun tak tahan. bagaimana aku bs tdur saat kasurku tertutup berkas data dan koper? aku memutuskan untuk merapikan kamarku. sekedar saja. asal agar aku bs merebahkan tubuh dg nyaman. aku pun mulai membenahi susunan benda dikamarku. setelah itu baru aku menumpuk berkas data yg berserakan beserta koper yg ada. satu persatu berkas kumasukkan, sampai kutemukan secarik kertas kecil, putih pudar, diantara tumpukan berkas data. kuamati kertas tadi. pikiranku terbang kesana kemari berusaha mengingat kertas apa ini. seingatku, aku tdk pernah meletakkan kertas selain berkas data diatas kasurku. ya.. seingatku. namun ingatan manusia kadang khilaf, bukan?

jangan lupa, 10 november, 18.30, pizza hut. xoxo.

aku tersentak. 10 november jatuh pd hari ini!! bagaimana bs aku kembali lupa dg hari ini? aku segera mencari ponselku. great, i got my phone turned off when i need it so damn much. segera aku berlari kearah telepon rumah. memencet nomer ponsel seorang gadis -yg bs kupastikan sedang penuh amarah dan nafsu mencaci-maki habis diriku-.

tuut.. tuut..
yah, katakan saja dia kuno atau apapun, dijaman yg sudah modern ini dia tetap memilih untuk tidak berlangganan nada sambung apapun. "buang-buang jatah pulsa aja. lagipula, apa kerennya?" begitu jawabannya saat kutanya mengapa dirinya tidak menggunakan nada sambung pd ponselnya.

terdengar suara dr seberang sana seseorang mengangkat tlp ku. dadaku berdegup kencang, khawatir dengan sisi liarnya yg tdk dpt diprediksi disaat2 seperti ini. aku diam sejenak. menunggu reaksinya. sial.. dia menungguku 'memulai' semuanya. seolah2 ingin mempertegas bhw akulah sang penjahat.

"marlita?"

hening.

"sorry for not coming tonight. aku bener2 lupa. please forgive me.."

"u just say sorry? it had been 3 times and you just say sorry? u suck. really"

"kalo ak ga ada urusan aku pasti dtg marlita! aku lagi sibuk bgt tadi"

"kapan sih idupmu ga sibuk? aku kan gada artinya. aku uda ngasih kamu kesempatan dua kali 2 taun kmaren. and u did it again. this is our 3rd anniversary ton!"

"i know i know! we'll make a great dinner next time ok?"

"but it would be different."

"apa bedanya?"

"apa bedanya? KAMU TANYA APA BEDANYA?"

suaranya meninggi. kalau sudah begini, selanjutnya ia akan terisak dan menangis. ya, tangisannya maut. aku tdk tahan untuk tdk merasa sangat amat bersalah mendengarnya. aku tdk peduli dengan pleonasme yg kubuat. tp memang kenyataannya. sangat-amat-bersalah.

"marlita.. please.. i know u r disappointed.. tp maafin aku. kumohon."

"kamu gatau apa ton, lagi2 aku harus menutup mlmku dengan perasaan kecewa. kecewa krn kamu lagi2 lupa dg janji mu. oke, janji kita berdua. aku pikir kemarahan hebatku taun kmarin cukup bikin kamu jera dan dtg di hari jadi kita yg ke-3. bulan dpn kita married ton, tapi kamu bkin aku kecewa."

"bukanny krn bulan depan kita nikah kamu harusny ngertiin aku? harusny kamu maklum."

"dasar cowo ya! gimana kamu bisa ngurus hal" gede kalo hal" sepele aja kamu lupain gini?"

"marlitaa.. please.. i've told you i'm sorry. from my deepest heart.."

"udah lah ton. jangan hubungin aku dulu. aku butuh waktu buat sendiri dulu. sori."

telepon pun ditutup, tanpa sempat kuberucap. aku mendesah, kekesalanku memuncak. dasar cewek!! ngertiin dikit harusnya dong kalo aku juga cari uang buat dia ntar!!

**tobecontinued**

No comments: