Friday, June 17, 2022

am i a punchbag? am i a fucking punchbag?

Saturday, April 23, 2022

he laughed at me when i was sad. he laughed at me when i was crying. he slapped me when i was angry. it feels like every valid emotion i have is just a joke to him. or am i?

Wednesday, March 16, 2022

hardest hit i've ever got on my lips and nose today. it bruised. so did my heart.

Wednesday, February 9, 2022

Kucium takzim tangan yang menampar pipiku

Kukecup mesra bibir yang memanggilku jalang

Kucumbu rayu tubuh yang membantingku

Kubelai lembut kepala yang dalam isinya pernah terbersit pikiran untuk menghabisiku


Ah, munafiknya aku. 


Saturday, September 12, 2015

Monday, August 3, 2015

Konflik

"Keparat kau," ujar hati. "Bisa-bisanya kau melakukan itu!"
"Kau yang keparat," balas logika. "Pernahkah kau hiraukan aku saat aku berusaha berkata padamu bahwa ini semua memang tak akan pernah berhasil?"
"Kau tak pernah mengingatkanku!" hati mengelak. Ia mulai ragu-ragu dengan pendapatnya sendiri.
"Aku mengingatkanmu berulang kali. Kejadian-kejadian yang sudah kaujalani seharusnya membuatmu sadar," logika menjelaskan.
Hati terdiam. Kini teringat kembali bahwa, memang, semua kejadian yang telah lalu seharusnya membuatnya tersadar untuk tidak berjalan terlalu jauh. Untuk tidak mengalir terlalu deras. Untuk tidak mencintai terlalu dalam.
"Ya," logika kembali berujar seakan-akan mengetahui apa yang dirasakan hati. "Cinta memang penyakit jiwa yang parah."