Facebook adalah sebuah jejaring
sosial yang ditemukan oleh Mark Zuckerberg dengan teman sekamar dan beberapa
orang mahasiswa ilmu komputer di kampusnya. Zuckerberg meluncurkan “The
Facebook” yang awalnya diperuntukkan khusus bagi mahasiswa Universitas Harvard
pada tahun. Hanya dalam 24 jam setelah diluncurkan, 1.200 mahasiswa Harvard
sudah menjadi anggota. Dalam sebulan, separuh warga Harvard menjadi anggota.
Keberhasilan ini membuat Zuckerberg membuka keanggotaan “The Facebook” untuk
seluruh mahasiswa di Boston. Belakangan dibuka bagi mahasiswa Ivy League
(kelompok delapan kampus paling top Amerika Serikat), dan kemudian seluruh
mahasiswa di Amerika Serikat.
Sekarang,
Facebook telah membooming di seluruh dunia. Facebook menjadi gaya hidup.
Facebook menjadi trend. Situs ini memiliki lebih dari 400 juta pengguna aktif
di seluruh dunia. Sejauh ini tercatat lebih dari 175 juta pengguna Facebook yang
aktif dalam 30 hari terakhir tersebar di seluruh dunia. 24 juta foto diunggah
setiap hari, dan rata-rata jumlah teman per-anggota adalah 120 orang.
Facebook juga
telah menjadi sensasi besar di negara kita. Ia telah menyita perhatian kita.
Hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia mengenal apa itu Facebook, mulai
dari remaja, dewasa, hingga orang tua dan anak-anak. Dari mereka yang tinggal
di perkotaan hingga mereka yang tinggal di perdesaan. Facebook telah menjadi
kebutuhan. Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian
Komunikasi dan Informatika, ada 43,06 juta orang Indonesia yang menjadi
pengguna situs jejaring sosial Facebook, yang menyebabkan Indonesia menduduki
peringkat ketiga sebagai negara dengan pengguna Facebook terbanyak di dunia.
Pengguna
Facebook di Indonesia masih didominasi oleh kaum kelas menengah ke atas yang
memiliki akses internet (yang masih tergolong mahal di Indonesia). Kebanyakan
mereka adalah pelajar, mahasiswa, dosen, pekerja, politisi serta beberapa
tokoh-tokoh nasional. Terhitung sampai 22 Februari 2009, 1.333.649 pengguna
Indonesia telah terdaftar di Facebook dan sekitar 73% (976.372 orang) di
antaranya adalah pengguna usia produktif (18-34 tahun). Dilihat dari gender,
688.306 pengguna adalah laki-laki dan 600.045 pengguna adalah perempuan.
Mengapa Facebook bisa menjadi sangat populer? Menurut
pengamatan saya, ada 3 hal yang menyebabkan begitu pesatnya perkembangan Facebook
di masyarakat. Pertama, Facebook, seperti situs jejaring sosial lainnya, meminta info personal
yang lebih detail. Ini mungkin yang menyebabkan Facebook menjadi populer. Orang-orang di seluruh
dunia berusaha untuk tampak nyata di kerumunan orang banyak dengan menunjukkan “identitas”
mereka secara virtual. Apakah informasi yang mereka cantumkan benar atau tidak, tidak menjadi masalah. Karena, pertama: informasi itu bersifat
maya atau virtual dan pada dasarnya
apapun yang anda tulis di internet adalah hak anda, dan kedua: dan pada akhirnya, hal
yang berpengaruh adalah imej apa yang anda coba tampilkan untuk membuat orang
lain menyadari keberadaan anda. Akun Facebook saat ini telah menjelma sebagai
kartu identitas maya. Ia menggambarkan informasi personal dan dasar anda,
profesi anda, latar belakang pendidikan anda, atau bahkan pemikiran anda saat
ini. Selain itu,
Facebook juga berisi album-album foto dan catatan-catatan (yang lebih dikenal
dengan notes) anda.
Kedua, Facebook mudah untuk
diakses. Sejak
berbagai macam alat komunikasi canggih yang menyediakan layanan internet selama
24 jam diluncurkan, seperti
Blackberry dan Android, orang-orang
dapat mengakses Facebook dengan mudah. Bahkan sekarang, Facebook telah bekerja sama dengan beberapa penyedia
layanan internet untuk membuat berfacebook ria menjadi lebih gampang, yaitu
dengan menyediakan layanan akses Facebook via pesan instan (sms), sehingga
orang-orang dengan telepon genggam yang tidak menyediakan layanan internet
tetap dapat mengakses akun Facebook mereka.
Ketiga, Facebook memiliki fitur-fitur yang
menarik, tidak hanya untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui layanan
dinding-ke-dinding (wall-to-wall) atau pesan, namun juga permainan-permainan
yang tersambung dengan pemain lain. Fitur menarik lainnya adalah tagging. Menandai
sebuah postingan dengan sebuah username secara otomatis akan mengirim postingan
tersebut ke pengguna tertentu.Pengguna Facebook juga dapat memilih satu dari
sekian banyak aplikasi yang disediakan untuk diinstal pada akun anda.
Demam
Facebook, terutama dikalangan remaja, adalah kelanjutan dari keberhasilan situs
komunitas Friendster yang berhasil menjaring 12 juta “registered users”
atau sekitar 60% pengguna internet di Indonesia. Bahkan banyak pengguna
Friendster yang melakukan migrasi ke Facebook (saya sendiri salah satunya)
karena layanan yang diberikan lebih lengkap dan mengikuti selera masyarakat.
Facebook memiliki sederet fitur yang memungkinkan penggunanya berinteraksi
langsung (real time), seperti chatting, tag foto, blog, game,
dan update status ”What are you doing now?” yang dinilai lebih
keren dari Friendster. Kita dapat temui orang yang sibuk mengakses akun
Facebook mereka di mana pun. Di mall, bandara, restauran, perjalanan ke
sekolah, kampus, atau kantor, atau bahkan ditengah-tengah jam belajar atau
bekerja mereka. Facebook telah menjadi satu kebudayaan di kehidupan masyarakat
Indonesia. Mereka rela duduk belama-lama untuk memperbaharui kegiatan mereka di
Facebook daripada belajar atau mengerjakan tugas yang seharusnya mereka
lakukan.
Memang, Facebook memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan orang-orang di
seluruh dunia. Jarak seakan tidak ada artinya lagi, karena kita dapat berteman
dengan orang-orang Amerika, Jepang, Belanda, bahkan Afrika sekalipun melalui
Facebook. Dari teman-teman itu, bisa saja kita bertemu jodoh. Kita juga dapat
bernostalgia dengan teman-teman lama kita, hal ini dialami sendiri oleh ibu saya
yang menemukan temannya yang sudah lebih dari 25 tahun tidak bertemu. Facebook
kini juga menjadi layanan penyampai informasi yang praktis. Ingin sebar
undangan pernikahan tanpa biaya? Facebook bisa jadi solusinya. Tinggal satu
klik, maka seluruh orang yang ada dalam list teman anda bisa langsung diundang.
Disisi lain, Facebook juga memberi dampak negatif. Seperti yang sudah saya
sebutkan tadi, mereka betah berlama-lama membuka Facebook daripada mengerjakan
hal-hal yang seharusnya mereka lakukan, seperti belajar atau bekerja. Facebook juga
membuat seseorang hidup dalam dunianya sendiri. Pernah suatu ketika saya
menonton acara Kick Andy yang kebetulan membahas tentang orang-orang yang bertemu jodohnya dari dunia
maya. Seorang psikolog dalam acara tersebut menyebutkan bahwa orang-orang yang
sudah, katakanlah, kecanduan Facebook, biasanya akan menghindari orang-orang
yang hidup di sekitarnya. Mereka akan menjadi tidak peduli dengan apa yang
terjadi pada ruang lingkup tempat ia berada. Dan yang paling parah, Facebook
menyebabkan banyak kasus kriminal seperti yang sudah banyak kita saksikan pada
media. Penculikan, prostitusi, kekerasan pada anak-anak, atau bahkan penipuan,
telah menjadi “hal yang biasa” di Facebook.
Kita telah melihat pengaruh yang dibawa oleh Facebook. Apakah hal itu membntu
atau malah mengancam kita tergantung bagaimana kita melihat dan menyikapunya. Sekarang
adalah giliran kita untuk memilih pilihan yang terbaik. Gunakan Facebook secara
bijak. Berhati-hatilah dengan apa yang sudah anda lakukan pada akun Facebook
anda. Banyak kasus terjadi karena mereka tidak menggunakan Facebook mereka
dengan baik. Dan satu hal yang harus kita camkan baik-baik dalam pikiran kita,
kita tidak hidup di dalam layar. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan di luar
sana, seperti bergaul, berkomunikasi tatap muka, bermain, belajar, mengeksplor
hal-hal baru di sekitar kita, dan masih banyak lainnya, bukan hanya tertahan
dalam dunia cyber saja.
Dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Kebudayaan Indonesia, Desember 2012.
Enjoy ^^
No comments:
Post a Comment